Berikut
akan diuraikan mengenai pengertian
budaya politik, tipe-tipe budaya politik, budaya politik di
Indonesia,pentingnya sosialisasi plitik
dalam pengembangan budaya politik, serta penerapan budaya politik partisipatif.
PENGERTIAN BUDAYA POLITIK :
1. Samuel Beer, budaya
politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaiman
pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh
pemerintah.
2. Gabriel A. Almond dan Sidney
Verba, budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga
negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada dalam
sistem itu.
3. Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu
dan orientasinya terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota
suatu sistem politik.
4. Mochtar Masud dan Colin McAndrews,
budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan
pemerintahan negara dan politiknya.
5. Larry Diamond, budaya
politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat
tentang sistem politik negara mereka dan peran masing-masing individu dalam
sistem itu.
Menurut
Almond dan Powell ada 2 orientasi
Politik yaitu tingkat Masyarakat dan tingkat Individu :
1. Orientasi individu dalam system
politik dapat dilihat dari 3 komponen :
a. Orientasi kognitif berbagai keyakinan dan pengetahuan
seseorang tentang :
- system politik.
- tokoh pemerintahan
- kebijakan pemerintahan
- Simbol-simbol yang dimiliki oleh
system politik seperti : ibukota negara, lambang negara, kepala negara,
batas negara, mata uang, dll.
b. Orientasi Afektif menunjuk pada aspek perasaan atau
ikatan emosional individu pada system
politik. Seperti – perasaan khusus
terhadap aspek system politik
tertentu yang membuatnya menerima dan menolak system politik.
Orientasi afektif ini
dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan.
c. Orientasi Evaluatif berkaitan dengan penilaian moral
seseorang terhadap sistem politik, kinerja sistem politik, komitmen terhadap
nilai dan pertimbangan politik.
2. Orienrtasi Tingkat masyarakat adalah pandangan dan sikap sesama
warga negara yang meliputi rasa percaya dan permusuhan antar
individu, kelompok maupun golongan. Sikap saling percaya menumbuhkan saling kerja
sama sedang sikap permusuhan
menimbulkan konflik.
TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK
a. budaya politik parokial
Bahwa individu-individu memiliki pengharapan dan kepedulian yang rendah terhadap pemerintah dan pada umumnya
tidak merasa terlibat.Sehingga masyarakat yang bertipe budaya politik
parokial dapat pula dikatakan memiliki ciri antara lain tidak memiliki
orentasi atau pandangan sama sekali baik berupa pengetahuan (kognitif),
sikap (afektif) dan penilain (evaluasi) terhadap obyek politik (sistem
politik)
b.budaya politik subyek
Budaya
politik subyek jikasuatu masyarkat terdapat frekuansi orintasi yang
tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan obyek output
atau pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
c.budaya politik partisipan
Memiliki
orientasi terhadap seluruh obyek politik secara keseluruhan (input,
output) dan terhadap diri sendiri sebagai aktor politik, ia disamping
aktif memberikan masukan atau aktif mempengaruhi pembuatan kebijakan
publik (input) juga aktif dalam implementasi atau pelaksanaan kebijakan
publik (output)
PROSES SOSIALISASI POLITIK
o Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua anak, presiden dan polisi.
o Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
o Pengenalan
mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres
(parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu).
o Perkembangan
pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat
dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini
SARANA SOSIALISASI POLITIK
- Keluarga
- Sekolah
- Partai Politik
- Kelompok bergaul
- Media massa
- Perkejaan
- Kontak-kontak politik langsung
Dalam
proses sosialisasi politik, kedudukan sarana diatas sama
pentingya.Besar tidaknya peranan sanarana-sarana di atas tergantung
kepada:
1. tingkat intesitas interaksi antara individu dengan sarana yang ada
2. proses komunikasi yang berlangsung antara individu dengan sarana tadi
3. tingkat penekunan individu yang mengalami proses sosialisasi politik
4. umur individu yang bersangkutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar